Minggu, 01 April 2012

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)


P3K adalah suatu usaha atau pertolongan pertama yang dilakukan keppada korban kecelakaan secara cepat, dan efisien sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (rumah sakit, dokter, puskesmas).
Tujuan P3K:
-          Untuk menghindari bahaya maut
-          Untuk menghindari terjadi pendarahan yang hebat
-           Mengurangi rasa sakit
-           Mencegah dari bahaya cacat baik fisik maupun rohani
-           Menghindari terjadinya infeksi
-          Mencegah penurunan kondisi tubuh
-          Mempermudah pertolongan selanjutnya

Pedoman  P3K
P = Penolong amankan diri sebelum bertindak
A = Amankan tempat kejadian
T = Tandai tempat kejadian
U = Usahakan segera menghubungi rumah sakit, puskesmas, dokter, atau pihak yang berwajib.
T = Tindakan P3K secara cepat, tepat, dan efesien

Gangguan yang Dihadapi
a.       Gangguan Umum
Adalah kesehatan umum atau keadaan umum korban terganggu salah satu organ tubuh yang menyebabkan gangguan seluruh tubuh dan dapat mengancam jiwa.
Macam-macam gangguan umum
1.       Lena (sencop) : disebabkan karena pendarahan yang berkurang (anemia) misalnya sebagai akibat dari gejala kaget, takut melihat darah, rasa nyeri yang hebat, atau terlampau banyak mengeluarkan darah.
Cara penolongannya:
-          Tidurkan terlentang tanpa bantal atau pengganjal.
-          Longgarkan barang yang mengikat pada badan pasien.
-          Usahakan pasien dapat bernafas dan menghirup udara segar.
-          Jaga tubuh pasien agar tetap hangat (beri selimut)
-          Sadarkan pasien, dan beri minum.

2.       Gugat (shock): keadaan yang dapat mengancam kedudukan dimana otak dan alat vital lainnya kekurangan darah oleh berbagai sebab:
-          Kekurangan darah atau cairan (akibat luka atau muntaber)
-          Luka bakar yang luas
-          Nyeri yang hebat
-          Tidak tahan terhadap obat atau bahan kimia tertentu.

3.       Pingsan atau koma, disebabkan karena kepanasan atau terkena sinar matahari.
Cara mengobati:
-          Bawa korban ketempat yang aman, teduh, dengan ventilasi atau sirkulasi udara yang baik.
-          Tidurkan terlentang  jika mukanya pucat, merah beri bantalan.
-          Longgarkan semua benda yang mengingat pada badan.
-          Sadarkan korban.
-          Beri selimut agar badannya tetap hangat, dan beri juga minum.

4.       Mati Suri: keadaan dimana dalam keadaan sadar atau tidak sadar, dan berada dalam keadaan hidup atau mati.

Prioritas Pertolongan
Korban dengan gangguan pernafasan dan gangguan kesadaran perlu ditolong lebih dahulu.
Tindakan P3K
a.       Bawa korban ketempat yang aman, teduh dengan sirkulasi yang baik.
b.      Bila ada pendarahan tidurkan terlentang tanpa bantal, dan  bila tidak ada pendarahan dan patah tulang di badan luruskan kaki dan tangannya.
c.       Tenangkan korban, dan usahakan agar korban tetap hangat.
d.      Lakukan tindakan cepat jika ada luka dengan pendarahan, melalui pembalutan.
e.      Apabila patah tulang, lakukan pembidaian.
f.        Bawa secepatnya ke rumah sakit.

1.       Kasus medis, adalah sesuatu yang dapat mengancam jiwa. Misalnya : sesak nafas.
Kasus trauma, biasanya sesuatu yang hanya mengganggu organ tubuh yang satu dan tidak mengganggu organ tubuh yang lainnya (dan tidak begitu men

SEJARAH SINGKAT PALANG MERAH


Palang Merah Internasional
                Pada tanggal 24 Juni 1859 di Salferino (Italia) terjadi pertempuran antara Raja Prancis Yosep dengan tentara Napoleon dari Australia, selama 15 jam, kurang lebih 4.000 orang terluka dan 30.000 oranng meninggal.
Keesokan harinya, muncul seorang Swis yang menolong korban, bernama Jean Hendry Dunant yang lahir di Genewa pada tanggal 8 Mei 1828 dan meninggal di Heiden pada tanggal 30 Oktober 1910. Ayahnya bernama Jean Jaeques Dunant dan ibunya  bernama Ane Antoniete Coladon yang mendorong Hendry Dunant untuk pergi ke The Lady Of The Lamp , yaitu Floren Night Angle.
 Floren Night Angle lahir di Arnold Stad (Inggris) pada tanggal 12 Mei 1980 dan meninggal di Inggris pada tanggal 13 Agustus 1910. Dia adalah pelopor yang memberikan pertolongan pada perang clean (dingin) antara Inggris dan Perancis pada tahun 1854. Ayahnya bernama William Edward Shord dan ibunya bernama Prancis Smith.
Dia seorang putri bangsawan yang hidup   berkecukupan. Dalam hatinya, ia mempunyai dua jalan yang harus dipilih, yaitu penghidupan enak, penuh kesenangan, tapi kosong tanpa tujuan, atau penghidupan yang mempunyai tujuan, tapi harus dikejar dengan kerja keras dan segala tenaga. Dan dia pun, memilih jalan yang kedua.
Ia dijuluki The Lady Of The Lamp karena pada waktu malam hari ia selalu berkeliling untuk menggembirakan pasien dengan membawa lentera.
Pada tahun 1862, penngalaman Jean Hendry Dunant di Salverino ditulis dalam sebuah buku yang berjudul “Memory Of Salverino” (kenang-kenangan di Salverino) yang isinya  untuk mengorganisir perkumpulan pertolongan di masa damai dalam setiap Negara untuk menolong orang yang terluka dalam perang dari kedua belah pihak, baik kawan maupun lawan mendapat perlakuan yang sama.
Pada tahun 1863 di bentuk komote lima, yaitu:
-          Jean Hendry Dunant
-          Jean G. H. Dufour
-          Hakim Gustav Moinier
-          Dr. The Order Mounier
-          Dr. Louis Afia
LIGA (himpunan palang merah dan bulan sabit merah) lahirnya diawali oleh keadaan setelah berakhirnya perang dunia I. pada waktu itu terjadi kondisi khusus yang sangat memperhatinkan. LIGA lahir pada tahun 1919 yang dipelopori oleh Mr. Hendry F. Davinson, pada mulanya beranggota lima Negara, yaitu Amerika, Prancis, Inggris, Italia, dan Jepang.
Moto LIGA: 
-          Inter Arma Carritas (kita semua bersaudara)
-          Perhumanitatem Ad Pacem (perdamaian melalui kemanusiaan)
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah terjadi karena banyaknya anggota LIGA menggunakan perhimpunan Bulan Sabit Nasional. Maka pada tahun 1983 mempunyai nama yaitu LIGA PERHIMPUNAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH, atau LRCRC (League Of Red Cross Cressent Societies).
Logo LIGA:






Palang Merah Indonesia (PMI)
Tanggal 21 Oktober 1853, Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nerkai (Nederland Road Cross Of Devina).
Mulai tahun 1938 putra Indonesia mulai berjuang untuk mendirikan Palang Merah yang diprakarsai oleh Dr. RCL Sebduk dan Dr. Bahder Djohan, beberapa kali pembentukan Palang Merah di Indonesia di tolak balik oleh Belanda ataui Jepang.
setelah kemerdekaan, yakni tanggal 3 September Ir. Soekarno memerintahkan untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional, dan sebagai tindakan lanjutnya Presiden  mengangkat Doktor Boentara Marta Atmojo sebagai Mentri Kesehatan RI.
Tanggal 5 September 1945 dibentuk pamitia lima, yaitu
-          Ketua:                   Dr. R. Mochtar
-          Sekertaris:          Dr. Bahder Djohan
-          Anggota:              Dr. Joehana, Dr. Marzuki, Dr. Sitanala.
Tanggal 17 September 1945 Panitia Lima berhasil menyusun pengurus besar PMI dan dilantik oleh Dr. Moch. Hatta sebagai pengurus besar pleno di Jl. Surya No. 3 Jakarta.

Palang Merah Remaja (PMR)
PMR dibnentuk opleh PMI pada tanggal 1 Maret 1950 yang dipimpin oleh Nona Siti Dasimah, dan Nona Paramita Abdulrahman. Sebelumnya nama PMR adalah PMP (palang merah pemuda)

1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
a. P3K bagi pasien yang berhenti bernafas
Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan.
Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.
Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut :
1) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
2) Rahang ditarik sampai mulut terbuka
3) Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
4) Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
a) Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit
b. P3K bagi korban Sengatan Listrik
1) Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering
2) Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban
3) Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang
c. P3K bagi pasien yang menderita pendarahan parah
1) Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti. Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika.
Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
2) Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.
3) Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.
d. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok
1) Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
2) Tanda-tanda Shok
a) Denyut nadi cepat tapi lemah
b) Merasa lemas
c) Muka pucat
d) Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
e) Merasa haus
f) Merasa mual
g) Nafas tidak teratur
h) Tekanan darah sangat rendah
3) Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
a) Menghentikan pendarahan
b) Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
c) Memberi nafas buatan
d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
4) Langkah - langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
a) Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak.
Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
b) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
c) Usahakan pasien tidak melihat lukanya
d) Pasien/penderita yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari :
- 1 sendok teh garam dapur
- ½ sendok teh tepung soda kue
- 4-5 gelas air
- dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
e) perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.
f) Cepat-cepat panggil dokter
Selanjutnya Patah tulang dan Pembalutan
e. P3K patah tulang
1) Tanda-tanda patah tulang
a) Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka
b) Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal
c) Ada rasa nyeri kalau digerakkan
d) Kulit tidak terasa kalau disentuh
e) Pembengkakkan dan warna biru di sekitar kulit yang luka
2) Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang
a) Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi penyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita, tunggu saja sampai dokter atau ambulans datang.
b) Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan
c) Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya :
- hentikan pendarahan serius yang terjadi
- usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan
- upayakan lalu lintas udara tetap lancer
- jika diperlukan buatlah nafas buatan
- jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah di kiri kanan kepala untuk menjaga agar leher tidak bergerak
d) Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan mencoba memperbaiki letak tulang.
PAsanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita.
3) Macam-macam patah tulang dan pertolongan pertamanya
a) Patah lengan bawah Pergelangan Tangan
• Letakkan perlahan-lahan lengan bawah tersebut ke dada hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, sedang telapak tangan rata di dada
• Siapkan 2 pembelat ( bidai ) yang dilengkapi dengan kain pengempuk, satu untuk membelat bagian dalam, sedang yang lain untuk membelat bagian luar
• Usahakan pembelat merentang dari siku sampai ke punggung jemari
• Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikian rupa sehingga ketinggian ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm dari siku
Patah Tulang lengan Atas (siku ke bahu)
• Letakkan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam posisi sealamiah mungkin
• Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut
• Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah berlapis bahan empuk di sebelah luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik kain di atas dan di bawah bagian yang patah
• Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan (bidai)
c) Patah Tulang Lengan Bawah
Letakkan pembelat (bidai) berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat siku sampai lewat ujung jemari.
d) Patah Tulang di paha
• Patah tulang di paha sangat berbahaya, tanggulangi shok dulu dan segera panggil dokter
• Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal
• Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar
• Gunakan 2 pembelat papan lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan kain empuk
• Panjang pembelat untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai lutut, sedangkan pembelat untuk bagian dalam sepanjang dari pangkal paha sampai ke lutut.
KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
f. Pembalut dan Pembalutan
1) Pembalut
Macam-macam pembalut :
a) Pembalut kasa gulung
b) Pembalut kasa perekat
c) Pembalut penekan
d) Kasa penekan steril (beraneka ukuran)
e) Gulungan kapas
f) Pembalut segi tiga (mitella)
2) Pembalutan
a) Pembalutan segitiga pada kepala, kening
b) Pembalutan segitiga untuk ujung tangan atau kaki
c) Pembungkus segitiga untuk membuat gendungan tangan
d) Membalut telapak tangan dengan pembalut dasi


PERTOLONGN PERTAMA PADA KECELAKAN
P3K adalah pertolongn pertama / sementara yang di berikan pada eseorang yang sakit mendadak/ mendapat kecelakaan sebelum mendapat pertolongan dari seseorang yaitu dokter / ahli bedah.
Tujuan P3K :
1. Mencega penderitabertamb prah.
2. Memberi perasaan tenang kepada penderita.
3. Mencega dan mengurangi raa sakit atau gelisah.
4. Menghindari baaya yang lebi parah.
5. Mencega maut, mengurangi pendarahan, mengurangi nyeri.
6. Menunjang upya penyembuhan.
Prinsip – Prinsip P 3 K :
1.Menolong mengamankan diri sendiri sebelum bertindak.
2.Amankan korban dari gangguan di tempt kejadian.
3.Tandai tempat kejadn sehingga orang lain tahu.
4.Uahakan menghubungi pihakberwajib.
5.Tindakan pertolongan tertib, urut dan tertur.
Kewajiban Petugas P3K
1. Menjaga dan menguasai dirinya agar tenag tidak gugup dan tidak ragu dalam bertindak.
2. Melakukan p3k hanya dalam keadaan bahaya / terpaksa.
3. Mengusahakan menghibur penderita.
4. Memberikan pertolongan pertama sesuai dengan ketentuan.
5. Menguasai medan / tempat di sekitarnya sehingga mampu memberikan penjelasan pada pihak berwajib.
Langkah- Langkah Pemeriksaan Korban.
1. Periksa keadaan : apakah korban sadar atau tidak pingsan, gelisah atau acu tak acuh.
2. Periksa pernafasan : membebaskn jalan nafas dan mampertahankan saluran pernafasan bila perlu dan terpaksa berii nafas buatan.
3. Periksa tand - tanda : pendarahan dan peredaran darah . Tindakan yang haru dilkkn dengan segeaadalah menghentikan pendaahan.
4. Periksa kedaan local (patah tulang, luka)
Pingsan.
Pingsan adalah keadaan tidak sadarkan diri, di sebabkan oleh berbagai factor antara lain : karena terkejut,perut kosong atau lapar,kehausan,kekurangan darah,kesakitan krena kecelakaan dn lain-lain.
Petunjuk dan cara menolong orang pingsan:
• Perhatikan mukanya bila warnanya merah , ambilah bantal atau benda lain dan letakkan kepalanya lebih tinggi dari pada badannya.
• Bila mukanya pucat,letakkan kepalanya lebih tinggi dari pada badannya.
• Bila orang itu muntah – muntah miringkanlah kepalanya agar muntahnya dapatkeluar dengan mudah dn tidak masuk ke dalam jalan pernapasan.
• Agar tidk menekan jalannya darah, lepaskanlah atau longgarkanlah pakaian ikat pinggangnya,dll.
• Agar yang pingsan itu dapat menghirup udara yang jernih dan segar, bawalah ketempat yang teduh dan hindarkan dari orang –orang yang menonton.
• Bila yang pingsan meminta minum, padahal belum dapat memegang gelas sendiri atu belum dapat menganagkat gelas ke mulutnya, janganlah di beri dahulu.
• Kopi panas baik untuk menyegarkan orang pingsan.
Orang yang tidak sdarkan diri biasanya mukanya pucat, dapat di tolong dengan menciumkan wangi-wangian yang merangsang seperti eau de cologne atau juga yang mengandung amoniak.
Pertolongan Pada Pendarahan.
1. Tekan bagian yang berdra 5-15 menit . Beri pembalut dan tekan pada tempat pendarhan.
2. Tidur dengan kepala lebih rendah.
3. Tinggikan anggota badan yang berdarah.
4. Tekan pembulu nadi antara tempat pendrahan dan jantung.
5. Tenangkan korban dan ajak bicara.
Pendarahan di bawah lutut.
• Letakk\n lipatan kain pada lipatan lutut kemudian lutut di ikat dan di ikat.
Pendarahan di hidung.
o Tutup / tekan bagian bawah hidung dengan ibu jari dan telapak selama 10-15 menit, korban berenafas dengan mulut jangan bicara , makan atau minum.
Pendarahan pada telapak tangan.
 Korban memegang gulungan kain steril kmudian di balut seluruh tangan tersebut.§
Pendarahn di kaki
• Tekan dengan telapak tangan pada paha sebelah dalam kearah tulang.





Peralatan PPPK
  • 1. Tandu, dapat terbuat dari terpal dan besi yang sudah jadi atau 2 buah tongkat yang dihubungkan dengan tali.
  • 2. Pembalut, merupakan lembaran kain yang berguna untuk menahan pembengkakan, menahan agar bagian badan cedera tak bergerak.
  • 3. Kasa Steril, gunanya untuk menutup luka kecil yang sudah diobati lalu dibalut.
  • 4. Kapas berlemak, dipasang antara kulit dan bidai agar kulit tidak luka.
  • 5. Kapas putih, untuk pembersihan.
  • 6. Snelvelband/pembalut bergulung.
  • 7. Lain-lain : gunting, pisau, pipet, sabun,termometer.

Macam-macam Pembalut :
Pembalut segitiga ukurannya 90 X 125 cm untuk membalut kepala, bahu dan dada.

Pembalut gulung dari kain kasar sifatnya tidak mudah kendor dan mudah menyerap darah, ukuran lebarnya  :

2,5 cm   pembalut jari tangan
5    cm   pembalut leher dan pergelangan tangan
7,5 cm   pembalut kepala, lengan betis, kaki
10  cm   pembalut paha dan sendi pinggul
15  cm pembalut dada, punggung, dan perut.

Pembalut berperekat (plester) ada plester yang dilengkapi kasa yang mengandung obat antibiotika. Contoh tensoplast, handyplas, dan lain-lain.

Dalam PPPK Obat yang disediakan di antaranya sebagai berikut  :
  • 1. Obat untuk Dimakan / Diminum
~ Pelawan rasa sakit/nyeri, antalgin, APC.
~ Pelawan sakit perut. Tablety enterovioform (obat mencret).
~ SG pengobatan infeksi usus, norit penguap zar racun
~ Obat gosok kayu putih, gondo puro, balsem, remason.
~ Pembersih luka yaitu rifanol, alcohol.
~Amoniak, diteteskan sapu tangan diciumkan pada orang yang pingsan.
~ Boorwater pencuci mata.

•2.      Obat Luar
~ Mercuruchroom/obat merah/betadine untuk mengobati luka baru/luka kecil.
~ Yodium tintir mengobat lkuka baru.
~ Obat tetes mata, salep mata.
~ Salep minyak ikan,luka baker.
~ Salep ichtyol mempercepat pecahnya bisul.